IBU-BIJAK: Teknologi Cegah Stunting dan Wujudkan Kemandirian Finansial
RM.id Rakyat
Merdeka - Kota Tangerang memiliki populasi lebih dari dua juta jiwa
dan merupakan salah satu kota yang terus berkembang di Provinsi Banten.
Berdasarkan data Pemerintah
Kota Tangerang, angka balita yang mengalami stunting tercatat mencapai 30
persen dari populasi balita.
Posyandu, yang didukung oleh
Puskesmas, berperan vital dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama
bagi anak-anak, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Lembaga ini juga memiliki
peran penting dalam pemantauan kesehatan keluarga, khususnya dalam hal gizi dan
pencegahan stunting.
Menurut Okta, Ketua Posyandu
Jeruk Manis RW 08 Kelurahan Kreo, terdapat lebih dari 100 anak dan balita yang
terdaftar sebagai peserta Posyandu.
Berdasarkan catatan
perkembangan anak dan balita di Puskesmas Cipadu, ditemukan lima anak yang
mengalami stunting.
Menanggapi kondisi tersebut,
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Budi Luhur yang
diketuai oleh Indah Rahayu Lestari bekerja sama dengan Posyandu Jeruk Manis RW
08 Kelurahan Kreo melaksanakan program peningkatan kualitas hidup keluarga.
Tim PKM yang juga
beranggotakan Retno Fuji Oktaviani dan Hayatul Khairul Rahmat ini menjalankan
kegiatan untuk membantu ibu rumah tangga dalam membuat anggaran keluarga guna
memenuhi kebutuhan gizi seimbang.
Melalui program ini, para
peserta diberikan pelatihan dan penguatan dalam bentuk teknologi pengelolaan
anggaran rumah tangga.
Keterbatasan pengetahuan dan
kesulitan dalam merencanakan anggaran kini dapat terbantu dengan teknologi yang
dikembangkan oleh Tim PKM, yaitu aplikasi “IBU-BIJAK”.
Kegiatan PKM Universitas Budi
Luhur ini didanai oleh Kemendiktisaintek Berdampak melalui program Hibah
Pengabdian BIMA 2025 dengan tema “Penguatan Teknologi Penganggaran Memenuhi
Gizi Keluarga untuk Pencegahan Stunting dan Pelatihan Marketplace
sebagai Upaya Kemandirian Finansial".
Pelaksanaan kegiatan dilakukan
pada bulan September 2025 dan akan terus dimonitor hingga sistem tersebut berjalan
dengan optimal.
Kegiatan ini dihadiri oleh
Mudilih, Ketua RW 08; Yahya, Lurah Kreo Kecamatan Larangan Kota Tangerang;
serta para kader Posyandu Jeruk Manis RW 08.
Selain sosialisasi dan
pelatihan pemanfaatan sistem penganggaran gizi keluarga, kegiatan ini juga
mencakup pelatihan marketplace bagi ibu rumah tangga.
Diharapkan, para ibu, meskipun
beraktivitas di rumah, tetap dapat menjadi pribadi yang produktif dan mandiri
secara finansial.
Peserta juga dipandu mengenai
cara memulai usaha dari rumah serta berbagai kiat dan strategi berbisnis, seperti
menjadi afiliasi marketplace, agen produk, atau menjual hasil produksi sendiri.
Mereka juga diajarkan membuat konten promosi di media sosial untuk memperluas
jangkauan pasar.
Dengan pendampingan kader
Posyandu, diharapkan masyarakat mampu merencanakan anggaran rumah tangga yang
memperhatikan keseimbangan gizi, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
keluarga sekaligus menekan angka stunting.
“Harapan kami, sistem yang
dikembangkan ini tidak hanya digunakan oleh Posyandu Jeruk Manis RW 08
Kelurahan Kreo, tetapi juga dapat diimplementasikan di seluruh Posyandu di Kota
Tangerang. Dengan begitu, ibu rumah tangga menjadi lebih terampil memanfaatkan
teknologi untuk hal-hal bermanfaat, terutama dalam hal kesehatan, gizi
keluarga, dan kemandirian finansial,” ujar Indah Rahayu Lestari.
Reporter
: HENDRAWAN KOSIM WIJAYA
Editor : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Foto: Universitas Budi Luhur
Sumber: Rakyat Merdeka
